Tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia (World Diabetes Day). Diperingatinya WDD juga sebagai penghargaan kepada Frederick Banting dan Charlest Best atas perannya dalam penemuan insulin tahun 1922. Hari diabetes sedunia merupakan bentuk perhatian kepada penyandang diabetes yang jumlahnya terus meningkat di dunia.
Pernahkah Anda mendengar bahwa tahun 2030, prevalensi penyandang diabetes melitus tipe 2 (DMT2) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang? Pernyataan ini dikutip dari jurnal Diabetes Care tentang Global Prevalence of Diabetes yang memprediksi Indonesia sebagai negara penyandang diabates melitus dengan jumlah terbesar nomor 4 setelah India, China dan The US.
Penyakit DMT2 merupakan kondisi yang kompleks, kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan. World Health Organization (WHO) dalam artikel Genetics and Diabetes menjelaskan bahwa individu yang berasal dari orang tua penyandang DMT2 berisiko 3 kali lebih besar untuk mengalami DMT2. Faktor lain seperti obesitas, rendahnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat akan meningkatkan risiko DMT2 di masa yang akan datang.
GERMAS, Upaya Pemerintah dalam Menurunkan Jumlah Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia
Bagaimana upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah penyandang DMT2 di Indonesia? Pemerintah mulai membuat paradigma sehat melalui Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Germas merupakan gagasan pemerintah dalam membudayakan hidup sehat melalui upaya promotif dan preventif, salah satunya dalam menanggulangi Penyakit Tidak Menular (PTM). Gagasan tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017.
Melalui Germas, pemerintah berupaya untuk menurunkan jumlah penyandang DMT2. Bentuk kegiatan hidup sehat antara lain pertama: melakukan aktivitas fisik selama 30 menit, dua: makan makanan yang sehat dengan mengkonsumsi tiga hingga 5 porsi buah dan sayuran setiap hari serta mengurangi asupan gula, garam dan minyak jenuh. Selanjutnya memeriksakan kesehatan secara rutin dengan tes gula darah dan Kadar HbA1c, menghindari rokok, alkohol, mengelola stress dan istirahat cukup. Kelima: mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat. Khusus populasi berisiko DMT2, screening perlu dilakukan agar penanganan menjadi lebih cepat. Dengan GERMAS, masyarakat hidup sehat, Indonesia kuat! [NE]