Indonesia saat ini masih dihadapkan dengan masalah triple burden malnutrition, dimana angka overweight, masalah kekurangan gizi atau stunting, dan kekurangan mikronutrein juga masih butuh penanganan yang serius. Dalam data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi stunting di dominasi kelompok umur 24-35 bulan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman terkait implementasi program gizi masyarakat di Indonesia, Fakultas Ilmu Kesehatan UNISA Yogyakarta menyelenggarakan Studium Generale yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa program studi di lingkup FIKes UNISA Yogyakarta mulai Angkatan 2021 hingga Angkatan 2023 dengan jumlah 1245 mahasiswa, serta turut mengundang perwakilan mahasiswa gizi di seluruh perguruan tinggi di Yogyakarta, perwakilan dari DPD Persagi, Pergizi Pangan DIY, dan perwakilan ahli gizi puskesmas di Wilayah Kabupaten Sleman.

Pemateri Studium Generale

Studium Generale yang diselenggarakan pada Rabu, 12 Juni 2024 menghadirkan narasumber Prof. Dr. dr. Rr. Brian Sri Prahastuti., MPH selaku Tenaga Ahli Utama Deputi II Kantor Staf Presiden, dengan materi permasalahan stunting di Indonesia serta peran strategis pemerintah dalam upaya penurunannya. Langkah yang sudah dilakukan pemerintah sejauh ini untuk menekan angka prevalensi stunting melalui program pemberian gizi mikro, obat cacing, makanan tambahan, stimulasi perkembangan balita, pemantauan pertumbuhan balita, dan imunisasi dasar lengkap. Namun semua program tersebut belum terlaksana secara maksimal karena PANDEMI COVID-19 yang menjadi salah satu faktor penghambat. Oleh karena itu, dr. Brian juga menyampaikan salah satu target yang perlu di lakukan pada periode 2023-2025 adalah adanya kolaborasi Triple Helix (Pemerintah, Universitas, dan Industri) guna mengatasi besarnya magnitude masalah stunting di Indonesia.

Di akhir sesi, dr. Brian memberikan statement bahwa “Mengatasi Stunting Hari Ini, Investasi Untuk 15 Tahun Yang Akan Datang” karena masalah stunting yang tidak terselesaikan akan menjadi sandungan pencapaian Generasi Emas Indonesia Maju tahun 2045. [SR]