Pada era digital saat ini perkembangan teknologi semakin maju, muncul berbagai tantangan yang dihadapi oleh berbagai masyarakat. Ibu hamil dan menyusui salah satu kelompok sasaran yang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan ekstra keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam mensukseskan program menyusui. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman terkait upaya dalam mendukung ibu menyusui, Himpunan Mahasiswa Gizi Unisa (Himagisa) berkolaborasi dengan
DPC Persagi Sleman menyelenggarakan Seminar Nasional dihadiri oleh 439 peserta.
Pemateri Seminar
Seminar Nasional Gizi 2024 mengangkat tema “Menjembatani kesenjangan: Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ibu Menyusui Era Digital” diselenggarakan pada Jum’at, 08 November 2024 secara
hybrid di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta dan
Zoom Meeting, dengan menghadirkan beberapa narasumber ahli dalam bidang kesehatan dan teknologi :
- Dr. dr Tan Shot Yen, M. Hum seorang influencer kesehatan ahli di bidang gizi Masyarakat, dengan materi “Optimalisasi ASI Eksklusif di Era Digital”
- Rahmah Houstniati S.Sos., MKM., IBCLC, selaku Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dengan materi “Menjembatani Kesenjangan : Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ibu Menyusui di Era Digital”
- Joko Susilo, SKM.M.Kes, selaku ketua DPD Persagi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan materi “Pengelolaan Kompetensi Tenaga Kesehatan Untuk Mempersiapkan Generasi Berkualitas Indonesia 2045”
- Agung Nugroho, AMG,.MPH selaku Kepala Program Studi S1 Gizi UNISA Yogyakarta dengan materi “Maternal Mortality : Strategi Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Ibu dan Bayi Melalui Pemenuhan Gizi Seimbang dalam Era Revolusi 5.0”.
Kegiatan ini terbagi dalam dua sesi yang dipandu oleh kedua moderator yaitu Dr. Rio Jati Kusuma, S.Gz., MS dan Kurnia Mar’atus Solichah, S.Gz., M.Gz. Berdasarkan pemaparan materi narasumber, beberapa tantangan yang dihadapi oleh ibu hamil dan menyusui saat ini adalah iklan susu pengganti ASI (susu formula) yang sangat gencar, minimnya iklan layanan kesehatan masyarakat dan minimnya informasi baik yang didapatkan. Pemerintah mempunyai peranan penting dalam pembatasan iklan susu formula. Ibu hamil, ibu menyusui, keluarga, serta tenaga kesehatan perlu dilindungi dari eksploitasi pemasaran industri dan distributor produk pengganti ASI. Perlunya memberikan dukungan penuh seorang ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya dalam berbagai tantangan. Oleh karena itu, untuk menyukseskan keberhasilan menyusui di Indonesia perlu peran berbagai pihak diantaranya pemerintah, tenaga kesehatan, penyedia layanan kesehatan, masyarakat serta perkembangan teknologi yang mendukung.