Dosen Gizi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Nor Eka Noviani, S.Gz., MPH., Dietisien mengikuti Simposium dan Workshop “Penerapan Asuhan Gizi Klinik pada penyakit Gangguan Jantung” di Hotel Swiss Bell International Saripetodjo Surakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat-Ahad, 12-14 September 2025.
Kegiatan Simposium hari pertama dibuka oleh Direktur RS Moewardi Solo, dr. Zulfachmi Wahab, Sp.PD-KHOM FINASIM sekaligus sebagai keynote speaker. Beliau memaparkan tentang peran stategis dan implementasi bagi dietisien di rumah sakit dalam hal manajemen nutrisi klinik, kolaborasi interdisiplin, pencegahan promosi kesehatan, pemanfaatan teknologi, riset, inovasi dan advokasi serta kebijakan. Materi selanjutnya oleh Ketua DPD Persagi Provinsi Jawa Tengah Bambang Supangkat, S.KM., M.Kes terkait Penguatan Profesi Gizi Berkelanjutan dengan Undang-Undang 17 Tahun 2023 yang berisi tentang peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan dan Pendidikan berkelanjutan.
Sesi selanjutnya disampaikan oleh Prof. Susetyowati dari Universitas Gadjah mada tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dalam Peningaktan Kompetensi Ahli Gizi di Rumah Sakit. RPL memberikan kesempatan individu untuk mengakselerasi karir, meningkatkan kompetensi dan meraih kualifikasi formal tanpa harus melalui proses Pendidikan yang berulang. Bagi dunia industri RPL menjawab akan kebutuhan akan tenaga kerja yang kompeten dan bersertifikat.
Leadhersip disampaikan oleh Dr. Sudinadji, S.Psi., M.Psi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta. Perilaku kepemimpinan ahli gizi adalah fondasi penting dalam peningkatan mutu gizi rumah sakit. Melalui efisiensi yang cerdas, peran strategis, kolaborasi lintas profesi, dan kesiapan akreditasi, dietisien dapat menjadi agen perubahan yang berdampak. Dengan dukungan budaya organisasi yang inklusif dan pemahaman perilaku organisasi, kepemimpinan gizi akan menjadi kekuatan utama dalam transformasi layanan kesehatan.
Sesi selanjutnya tentang service excellent dan cara meningkatkan revenue center di rumah sakit oleh Sri Iwaningsih, S.KM., MARS. Service excellence akan memberikan pelayanan terbaik atau sangat baik yang memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan sesuai standar pelayanan yang berlaku. Revenue center berikutnya tentang bagaimana Instalasi gizi berupaya memberikan keuntungan bagi RS dengan pengembangan pelayanan makanan tidak hanya kepada pasien tetapi juga keluarga pasien dengan mengembangkan produk asuhan gizi dan mengimplementasikan dietetic kuliner.
Hari kedua workshop berisi penerapan asuhan gizi klinik pada penyakit gangguan jantung dalam peningkatan mutu gizi RS. Materi workshop antara lain patofisiologi dan metabolisme gizi pada gangguan jantung dan pembuluh darah oleh dr. Noviadi Widiawanto, SpJP, FIHA; materi pengaturan Nutrisi dan pengelolaan aktivitas dalam pencegahan hiperkolesterol dan aterosklerosis disampaikan oleh dr. Deanita Puspitasari, Sp.JP, FIHA; dan materi terakhir Asuhan Gizi pada penyakit gangguan jantung dan pembuluh darah disampaikan oleh Nora Setyafitri, S.KM., S.Gz., RD dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Tujuan pemberian gizi pada penyakit jantung adalah meningkatkan hasil klinis dengan menyediakan energi yang cukup, mengurangi hilangnya jaringan tanpa lemak, memperbaiki kekuatan otot dan meningkatkan kapasitas fungsional. Sore harinya dilanjutkan dengan studi kasus dan pembahasan studi kasus penyakit jantung.
Hari ketiga, materi tentang nutrigenomic pada pengaturan diet penyakit jantung. Variasi genetik seseorang mempengaruhi efektivitas diet jantung yang diberikan. Studi terbaru berkaitan dengan peran vitamin D dan vitamin E dalam efektifitas intervensi gizi untuk penyakit jantung. (NE)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |





