Program Kreativitas Mahasiswa atau dikenal dengan PKM merupakan ajang kreativitas bergengsi di kalangan mahasiswa. PKM ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Kemristekdikti memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas. Terdapat 7 jenis kegiatan dalam ajang ini yaitu PKM-Penelitian, PKM-Kewirausahaan, PKM-Pengabdian kepada Masyarakat, PKM-Penerapan Teknologi, PKM-Karsa Cipta, PKM-Gagasan Tertulis, dan PKM-Artikel Ilmiah. Ajang ini diadakan setiap tahun dimana setiap finalis dari masing-masing bidang akan dilombakan dalam Pekan Ilmiah Nasional.
Pada ajang PKM tahun ini, Gizi Unisa mengirimkan tim PKM untuk bidang Pengabdian Masyarakat. Tim ini terdiri atas 5 orang mahasiswa Gizi yang diketuai oleh Iis Sulastri (2017) bersama 4 orang anggotanya yaitu Linda Anugraini (2017), Edi Ferdiantoro (2017), Yuni Meriska (2017), dan Himawati (2018). Dibawah bimbingan dosen Gizi, Nor Eka Noviani, S.Gz., MPH, tim PKM-M ini menggagas program optimalisasi pangan lokal berbasis umbi sebagai penanganan kelompok risiko sindrom metabolik yang dilaksanakan dalam bentuk Pendidikan dan Pelatihan. Sasaran PKM ini yaitu ibu-ibu PKK di Dusun Tinom, Sidoarum, Godean, Sleman.
Iis dan kawan-kawan menyusun serangkaian kegiatan yang terdiri atas skrining gizi, penyuluhan sindrom metabolik, dan pelatihan pembuatan produk pangan lokal berbasis umbi. Kegiatan ini diawali dengan skrining gizi yang meliputi pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan cek glukosa darah. Hasil skrining gizi pada ibu-ibu PKK di Dusun Tinom menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki status gizi overweight dan obesitas. Dari hasil skrining inilah tim PKM-M Gizi Unisa merancang program pengembangan potensi pangan lokal berbasis umbi untuk menangani faktor risiko sindrom metabolik. Proposal kegiatan ini berhasil lolos dan didanai oleh Kemenristekditi untuk dilanjutkan dengan kegiatan intervensi dan monitoring. Intervensi dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang sindrom metabolik dan pelatihan pembuatan produk berbasis umbi.
Monev eksternal PKM-M
Tim PKM-M Gizi yang diketuai oleh Iis Sulastri (2017) bersama 4 orang anggotanya yaitu Edi Ferdiantoro (2017), Linda Anugraini (2017), Yuni Meriska (2017), dan Himawati (2018) didampingi oleh dosen pembimbing Nor Eka Noviani, S.Gz., MPH menghadiri Monev Eskternal PKM di UNY pada Rabu, 17 Juli 2019. Kegiatan ini berisi presentasi hasil pelaksanaan kegiatan PKM. Tim yang lolos monev eksternal akan dilombakan pada Pekan Ilmiah Nasional pada bulan Agustus 2019 mendatang di Universitas Udayana, Bali. Pada monev eksternal ini, Iis dan kawan-kawan mempresentasikan hasil kegiatan mereka di depan juri.
Iis dan kawan-kawan menyusun program pendidikan dan pelatihan untuk ibu-ibu PKK di Dusun Tinom. Pendidikan diberikan dalam bentuk penyuluhan yang disampaikan langsung oleh Iis. Penyuluhan yang diberikan yaitu tentang sindrom metabolik dan pangan lokal yang dapat digunakan untuk menangani faktor risiko sindrom metabolik. Kegiatan penyuluhan diisi dengan penyampaian materi dan kuis (pre dan post test).
Kegiatan pelatihan diberikan dalam bentuk pelatihan pembuatan produk berbasis umbi yang dalam hal ini menggunakan singkong, ubi ungu, dan garut. Pemilihan menggunakan umbi karena umbi termasuk dalam pangan lokal yang mempunyai indeks glikemik rendah dapat membantu menekan peningkatan kadar glukosa darah sehingga mengurangi risiko sindrom metabolik. Produk yang dibuat yaitu mocaf snack bar, getuk ubi ungu, dan cookies garut.
Sebelum hari pelaksanaan monev eksternal PKM, Biro Akademik Unisa menyelenggarakan simulasi monev eksternal dengan mengundang pemonev dari UGM yaitu Dr. Med. dr. Indwiani Astuti yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 Juli 2019. Selain memberikan kritik saran mengenai presentasi, beliau juga memberikan tips persiapan untuk menghadapi monev eksternal, “Yang perlu dipersiapkan untuk monev eksternal itu logbook yang sudah ditandatangan dosen pembimbing, manuskrip publikasi, dan laporan kemajuan.” [KK]