Dari Perairan ke Meja Makan : Potensi Ikan Nusantara untuk Tumbuh Kembang Anak Indonesia

Dari Perairan ke Meja Makan : Potensi Ikan Nusantara untuk Tumbuh Kembang Anak Indonesia

Oleh : Khoirun Nisa Alfitri, S.Gz., M.Gizi., Dietisien

Setiap tanggal 21 November, Indonesia merayakan Hari Ikan Nasional (Harkannas), sebuah momentum untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya ikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam Harkannas 2025 ini, tema yang diusung adalah “Protein Ikan untuk Generasi Emas 2045”. Salah satu isu besar yang perlu kita dukung bersama adalah bagaimana ikan Nusantara dapat berperan lebih besar dalam menunjang tumbuh kembang anak Indonesia.

Indonesia adalah negeri yang diberkahi kekayaan ikan yang luar biasa – baik dari laut, sungai, danau, hingga kolam budidaya. Jenisnya ratusan, harganya terjangkau, dan kandungan gizinya tinggi. Namun di banyak keluarga, ikan justru sering kalah populer dibanding menu lain seperti ayam goreng, sosis, atau nugget kemasan. Padahal, untuk mendukung tumbuh kembang anak Indonesia, ikan seharusnya menjadi salah satu “pemain utama” di meja makan kita. Secara kandungan gizi, ikan memiliki paket lengkap. Protein hewaninya berkualitas tinggi dan mudah dicerna, cocok untuk anak yang masih dalam masa pertumbuhan pesat. Banyak jenis ikan di Nusantara, baik ikan laut seperti tuna, tongkol, dan ikan lemuru, maupun ikan air tawar seperti nila, lele, dan patin dengan kandungan asam lemak omega-3 DHA dan EPA tinggi yang berperan penting dalam perkembangan otak dan kemampuan belajar anak. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak yang rutin mengonsumsi seafood cenderung memiliki kemampuan kognitif lebih baik, termasuk dalam hal fokus dan memori. Selain itu, kandungan vitamin D, zat besi, zinc, selenium, dan iodin pada ikan juga mendukung sistem imun, pertumbuhan tulang, serta metabolisme tubuh anak.

Selain ikan ukuran besar, ikan kecil khas Nusantara seperti teri, ikan bilis, dan ikan lemuru juga memiliki potensi yang tinggi. Ikan kecil cenderung dimakan dengan tulangnya, sehingga kandungan kalsium dan mikronutriennya jauh lebih tinggi. Hal ini sangat bermanfaat untuk anak-anak, terutama di daerah yang berisiko stunting. Di beberapa daerah, intervensi gizi berbasis ikan lokal terbukti mampu meningkatkan kualitas asupan protein dan mineral penting pada balita.

Salah satu tantangan terbesar mengajak anak makan ikan adalah soal “bau amis”. Namun sebenarnya, cara memasak memegang peranan besar. Ikan dapat diolah menjadi makanan yang lezat dan familiar di lidah anak, mulai dari pepes yang lembut, sup ikan bening, abon ikan rumahan, hingga perkedel ikan atau roll ikan kukus untuk MP-ASI. Semakin dini anak mengenal rasa ikan, semakin mudah mereka menerimanya hingga dewasa.

Untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, tentu diperlukan dukungan lingkungan yang kondusif. Sekolah dapat berperan melalui edukasi makan ikan, kantin sehat yang menyediakan pilihan menu berbasis ikan, hingga program memasak bersama murid. Dukungan kebijakan publik juga penting, misalnya memastikan pasokan ikan segar dan terjangkau di pasar lokal, membantu nelayan dan pembudidaya ikan skala kecil, serta memberikan edukasi keamanan pangan agar masyarakat tidak ragu mengonsumsi ikan.

Pada akhirnya, Hari Ikan Nasional menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran bahwa sumber pangan bergizi terbaik ada sangat dekat dengan kita, di laut, sungai, dan kolam budidaya sendiri. Dengan memberikan menu ikan secara rutin pada anak, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan gizinya, tetapi juga berinvestasi pada masa depan mereka untuk tumbuh lebih sehat, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mari jadikan ikan sebagai bagian penting dari hidangan keluarga. Dari perairan Nusantara ke meja makan kita, ikan adalah anugerah yang pantas dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk generasi emas Indonesia.

Source of img : Freepik

Daftar Pustaka :

  • Bustami, B., Suryana, S., Junita, D., & Yunianto, A. E. (2023). Fish-Based Complementary Feeding Practices Increasing Macro and Micro Nutrient Intake And Hemoglobin Levels in Anemia Toddlers. Media Gizi Indonesia18(3), 175–181. https://doi.org/10.20473/mgi.v18i3.175-181
  • Utri-Khodadady, Z., & Głąbska, D. (2023). Analysis of Fish-Consumption Benefits and Safety Knowledge in a Population-Based Sample of Polish Adolescents. Nutrients15(23), 4902. https://doi.org/10.3390/nu15234902
  • Welty F. K. (2023). Omega-3 fatty acids and cognitive function. Current opinion in lipidology34(1), 12–21. https://doi.org/10.1097/MOL.0000000000000862

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *