27 Januari 2018

Peringatan Hari Gizi Nasional ke-58 yang diselenggarakan oleh Program Studi Gizi berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Gizi Universitas Aisyiyah Yogyakarta dengan tema “The Role of Family Nutrition on Healthy Balanced Diet”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu 27 Januari 2018. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan komunitas Pendidik Gizi bernama “Lebah Ceria Community” atau dikenal dengan LCC.

Selain kegiatan pada tanggal 27 Januari 2018, Prodi Gizi UNISA juga turut serta dalam peringatan Hari Gizi Nasional yang dimeriahkan di Nol KM Yogyakarta. Acara tersebut adalah kerjasama antara Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) DPD Yogyakarta, universitas yang memiliki jurusan gizi (Poltekkes Yogyakarta, UGM, UNISA, UNRIYO, UAA), dan ahli gizi di seluruh Yogyakarta.

Peringatan Hari Gizi Nasional di UNISA terdiri atas berbagai kegiatan yang meliputi senam massal, sarapan gratis bersama, talkshow gizi, pemeriksaan status gizi, dan konseling gizi. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan II FIKES, Bapak Ruhyana, S.Kep., Ns., MAN dan Wakil Rektor I UNISA, Taufiqurrahman, SIP., MA., Ph.D . Talkshow gizi menghadirkan pembicara yaitu Dr. Mirza Hapsari STP, S.Gz, MPH yang membahas mengenai pentingnya sarapan dan aktivitas fisik.

Talkshow Gizi tentang Sarapan dan Aktivitas Fisik

Pada kesempatan talkshow, pembicara mengungkapkan bahwa sarapan dan aktivitas fisik sangat penting bagi tubuh. Tubuh memerlukan energi untuk beraktivitas. Untuk mengimbanginya, sarapan wajib dilakukan. Durasi sarapan paling baik adalah 30 hingga 60 menit setelah bangun tidur. Waktu terbaik sarapan antara jam 6 sampai dengan 9 pagi karena pada waktu tersebut sistem pencernaan bekerja secara optimal. Komposisi sarapan harus mengandung zat gizi minimal sumber karbohidrat. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari roti, singkong, nasi, dan umbi. Pun dengan teh manis dan roti bakar juga termasuk sarapan. Bila sarapan lebih dari jam 9, tubuh terasa mengantuk karena terjadi penurunan kerja sistem pencernaan.

Aktivitas fisik penting dilakukan untuk menjaga kekuatan jantung. Jenis aktivitas berbeda setiap umur, tergantung tingkat aktivitasnya. Aktivitas fisik dilakukan minimal 30 menit selama dua kali dalam seminggu. Pada sesi akhir, pembicara menutup dengan kesimpulan bahwa dengan adanya sarapan dan aktivitas fisik, kesehatan tubuh akan terjaga.

Pemeriksaan Status Gizi dan Konseling

Acara yang tak kalah menarik adalah pemeriksaan status gizi dan konseling. Status Gizi yang diukur adalah berat badan, tinggi badan, dan status gizinya, juga tekanan darah. Setelah itu, masyarakat diberi kesempatan untuk konseling gizi tanpa pungutan biaya. Banyak masyarakat mengeluhkan kesehatannya yang menurun karena pola makan yang kurang baik. Beberapa mahasiswa yang turut serta pun ikut mengkonsulkan kesehatannya terkait dengan gizi. Mahasiswa mengungkapkan bahwa mereka, khususnya yang bukan dari jurusan kesehatan, merasakan manfaatnya karena pengetahuan tentang gizi penting untuk mereka sebagai generasi emas penerus kehidupan.

28 Januari 2018

Tidak berhenti di hari Sabtu, Minggu pagi pun dosen dan mahasiswa Gizi UNISA sudah semangat untuk memeriahkan HGN ke-58 se-Yogyakarta. Konsep acara yang hampir mirip dengan UNISA membuat mereka tetap semangat. Rangkaian acaranya sarapan dan membagi buah gratis, senam massal, dan pemeriksaan kesehatan. Semoga dengan terselenggaranya acara-acara terkait gizi menambah wawasan masyarakat, sehingga mereka sadar gizi dari diri sendiri.