Oleh Astari Puruhita Ansokowati, S.Gz., MPH

Tanggal 21 April menjadi hari bersejarah bagi para perempuan di Indonesia. Perjuangan R.A. Kartini menuju “cahaya” menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi menjadikan R.A. Kartini sebagai salah satu pelopor emansipasi perempuan di Indonesia. Pemerintah pun menetapkan hari bersejarah tersebut sebagai Hari Kartini.

Perjuangan beliau sangatlah tidak mudah demi kesetaraan perempuan Indonesia dengan laki-laki dalam segala hal, hingga saat ini perempuan bebas mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan sebaik-baiknya tanpa harus menyalahi kondratnya. Walaupun jangan sampai dilupakan juga bahwa hakikat perempuan adalah hamba Allah SWT yang diberikan amanah luar biasa untuk mengandung, melahirkan dan menyusui yang kesemua itu tidak bisa digantikan oleh laki-laki.

Menjadi Kartini Sehat Bergizi Masa Kini

Dengan adanya kebebasan yang kita punya sekarang, para Kartini harus bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk “mencetak” generasi penerus bangsa yang sehat dan bergizi tentunya. Mencari ilmu seluas-luasnya, belajar bagaimana menjadi remaja sehat produktif bebas anemia untuk menjadi calon ibu yang sehat dan kuat, bagaimana mempersiapkan kehamilan dengan baik sehingga terlahir seorang anak yang berkualitas tanpa BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), bagaimana menjalani kehamilan dengan memenuhi kebutuhan gizi kesehariannya, mengupayakan dan menjaga kebugaran tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bervariasi dengan pola gizi seimbang, menjaga kondisi fisik dan mental dengan menghirup udara segar juga beraktivitas fisik sesuai kemampuan. Tidak sampai disini, proses selanjutnya pada masa setelah melahirkan, dimana sudah pula ditentukan bahwa 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah masa sejak anak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun yang disebut sebagai Periode Emas karena terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat. Kekurangan gizi pada fase ini akan menghambat pertumbuhan yang tidak dapat diperbaiki di masa kehidupan selanjutnya. Balita yang sehat akan tumbuh menjadi anak usia sekolah yang aktif, cerdas juga ceria siap untuk menuntut ilmu demi masa depan.

Pola hidup sehat yang terus dipertahankan akan menjadikan masa lansia kita menjadi hari tua yang bahagia, sejahtera serta sehat terbebas dari penyakit tidak menular. Kesemua ini tidaklah lepas dari peran seorang perempuan. Jadilah perempuan Indonesia yang cerdas dan sehat. Karena ditangan perempuan lah nasib generasi penerus bangsa. Selamat Hari Kartini!

Daftar Pustaka

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Keluarga Sehat Idamanku – Kota Sehat Kotaku. Available online : www.promkes.depkes.go.id (Diakses pada, 20 April 2021)

Lestari, Dian. 2016. Eksistensi Perempuan Dalam Keluarga. Muwazah Volume 8, Nomor 2, Desember 2016. Available online : http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah/article/view/760/1021 (Diakses pada, 20 April 2021)