Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu dalam mendeteksi dini stunting, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta melalui Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Penyegaran Kader Posyandu Tunas Mekar”. Kegiatan ini berlangsung di Posyandu Tunas Mekar, Dusun Kwayuhan, Sendangmulyo, Minggir, Sleman pada 26 Juni 2022.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader Posyandu mengenai stunting dan cara melakukan pengukuran antropometri yang benar. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, stunting masih menjadi permasalahan gizi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sleman, khususnya di Desa Sendangmulyo yang memiliki prevalensi stunting sebesar 17,36%.
Kegiatan ini diikuti oleh sembilan kader Posyandu yang mendapatkan pelatihan dan edukasi terkait deteksi dini stunting. Materi yang diberikan meliputi teori dasar stunting, teknik pengukuran antropometri dengan microtoise dan infantometer, serta interpretasi hasil pengukuran. Pelaksanaan pelatihan melibatkan metode ceramah edukatif, praktik langsung, dan diskusi interaktif untuk memastikan pemahaman kader.
Dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan, ditemukan adanya peningkatan pemahaman kader mengenai cara mendeteksi stunting dan pengukuran antropometri yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa metode penyuluhan dan pelatihan yang diterapkan dalam kegiatan ini efektif dalam meningkatkan kapasitas kader Posyandu.
Selain peningkatan kapasitas kader, kegiatan ini juga menghasilkan modul edukasi sebagai luaran utama. Modul ini dapat digunakan sebagai panduan bagi kader dalam melakukan deteksi dini stunting secara mandiri di Posyandu.
Dittasari Putriana, S.Gz., M.Gz., selaku ketua tim pengabdian masyarakat, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi Posyandu Tunas Mekar dan menjadi model bagi Posyandu lainnya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
Dengan adanya penyegaran kader ini, diharapkan kader Posyandu dapat lebih aktif dalam mendeteksi dan mencegah stunting, sehingga angka kejadian stunting di Kabupaten Sleman dapat terus menurun.