oleh Dittasari Putriana, S.Gz., M.Gz

Pandemi COVID-19 dapat memberikan dampak negatif pada remaja seperti gangguan kesehatan secara fisik dan mental. Adanya pembatasan aktivitas fisik di luar rumah menjadi salah satu penyebabnya (Akulwar-Tajane et al., 2020). Menurut de Miranda et al., (2020), sebagian besar remaja mengalami kecemasan dan depresi selama pandemi COVID-19.  Selain itu, liburnya sekolah membuat anak-anak dan remaja lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar atau smartphone. Mereka cenderung memiliki kebiasaan makan yang kurang tepat, seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan gula. Kebiasaan remaja tersebut dapat menyebabkan obesitas (Akulwar-Tajane et al., 2020; Abbas et al., 2020).

Pemilihan Makanan Remaja

Masa remaja memiliki risiko tinggi dalam pertambahan berat badan. Pertambahan ini ditandai dengan perubahan komposisi tubuh, perilaku makan, aktivitas fisik, dan perubahan psikologi (Alberga et al., 2012). Aktivitas fisik dan perubahan psikologi berkaitan erat dengan perilaku makan, terutama pemilihan makanan. Hal ini menjadi faktor yang penting karena makanan yang dikonsumsi pada masa remaja akan mempengaruhi status kesehatan saat dewasa, seperti timbulnya penyakit tidak menular. Keterbatasan aktivitas fisik dalam kegiatan sehari-hari pada remaja selama pandemi dapat mempengaruhi sikap dan perilaku terkait gizi.

Penelitian menunjukkan bahwa hanya separuh remaja yang memiliki pola makan yang baik selama pandemi COVID-19 (Scarmozzino et al., 2020). Terlebih lagi anak-anak di Italia masih mengkonsumsi makanan tinggi energi, lemak dan gula seperti keripik kentang, daging merah, dan minuman manis (Pietrobelli et al., 2020). Penelitian Lopez-Bueno (2020) memperkuat kenyataan adanya penurunan perilaku konsumsi sayur dan buah pada anak dan remaja selama pandemi COVID-19.

Faktor yang berpengaruh

Menurut Glabska et al., (2020), harga dan penampilan makanan menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan makanan pada remaja selama pandemi COVID-19. Makanan tinggi karbohidrat, tinggi lemak, dan memiliki rasa manis merupakan makanan yang tidak mahal, memiliki rasa yang enak, dan mudah diakses (Drewnowski et al., 2012). Remaja di Italia, Spanyol, Chili, Colombia dan Brazil juga lebih banyak mengkonsumsi makanan dan minuman manis serta makanan yang digoreng (Ruiz-Roso et al., 2020).

Sebagian besar remaja memilih makanan berdasarkan penampilan visualnya. Mereka akan memilih makanan dengan penampilan yang menarik dan menggugah selera (Murimi et al., 2016). Promosi makanan melalui media mengutamakan penampilan makanan yang sangat menarik konsumen terutama remaja. Nah, remaja yang menonton tayangan iklan di televisi lebih dari 2 jam per hari akan cenderung memilih makanan tinggi energi dan rendah kandungan gizi (Scully et al., 2012). [DP]

informasi lain dapat dilihat di http://unisayogya.ac.id

*Source of img: bbc.com

DAFTAR PUSTAKA

Abbas AM, Fathy SK, Fawzy AT, Salem AS, Shawky MS. The mutual effects of COVID-19 and obesity. Obes Med. September 2020;19:100250.

Akulwar-Tajane I, Parmar KK, Naik PH, Shah AV. Rethinking Screen Time during COVID-19: Impact on Psychological Well-Being in Physiotherapy Students. Int J Clin Exp Med Res. 24 September 2020;4(4):201–16.

Alberga AS, Sigal RJ, Goldfield G, Prud’ homme D, Kenny GP. Overweight and obese teenagers: why is adolescence a critical period?: The critical period of adolescence. Pediatr Obes. Agustus 2012;7(4):261–73.

Drewnowski A. The Economics of Food Choice Behavior: Why Poverty and Obesity Are Linked. Dalam: Drewnowski A, Rolls BJ, editor. Nestlé Nutrition Institute Workshop Series. Basel: S. KARGER AG; 2012, hlm. 95–112.

Głąbska D, Skolmowska D, Guzek D. Population-Based Study of the Changes in the Food Choice Determinants of Secondary School Students: Polish Adolescents’ COVID-19 Experience (PLACE-19) Study. Nutrients. 30 Agustus 2020;12(9):2640

López-Bueno R, López-Sánchez GF, Casajús JA, Calatayud J, Gil-Salmerón A, Grabovac I, dkk. Health-Related Behaviors Among School-Aged Children and Adolescents During the Spanish Covid-19 Confinement. Front Pediatr. 11 September 2020;8:573.

Marques de Miranda D, da Silva Athanasio B, Sena Oliveira AC, Simoes-e-Silva AC. How is COVID-19 pandemic impacting mental health of children and adolescents? Int J Disaster Risk Reduct. Desember 2020;51:101845.

Murimi MW, Chrisman M, McCollum HR and McDonald. 2016. A Qualitative Study on Factors that Influence Students’ Food Choices. J Nutr Health. 2016;2(1).

Pietrobelli A, Pecoraro L, Ferruzzi A, Heo M, Faith M, Zoller T, dkk. Effects of COVID‐19 Lockdown on Lifestyle Behaviors in Children with Obesity Living in Verona, Italy: A Longitudinal Study. Obesity. Agustus 2020;28(8):1382–5.

Ruiz-Roso MB, de Carvalho Padilha P, Mantilla-Escalante DC, Ulloa N, Brun P, Acevedo-Correa D, dkk. Covid-19 Confinement and Changes of Adolescent’s Dietary Trends in Italy, Spain, Chile, Colombia and Brazil. Nutrients. 17 Juni 2020;12(6):1807.

Scarmozzino F, Visioli F. Covid-19 and the Subsequent Lockdown Modified Dietary Habits of Almost Half the Population in an Italian Sample. Foods. 25 Mei 2020;9(5):675.

Scully M, Wakefield M, Niven P, Chapman K, Crawford D, Pratt IS, dkk. Association between food marketing exposure and adolescents’ food choices and eating behaviors. Appetite. Februari 2012;58(1):1–5.